Sungai

Sungai yaitu salah satu sektor dari siklus hidrologi. Air dalam sungai kebanyakan terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, & di sekian banyak negeri tertentu pula berasal dari lelehan es/salju. Tidak Cuma air, sungai pun mengalirkan sedimen & polutan.
Sungai merupakan aliran sumber air yang sangat memanjang yg selalu mengalir dengan cara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Ada serta sungai yg terletak dibawah tanah, dinamakan yang merupakan "underground river". Contohnya sungai bawah tanah di Gua Hang Soon Dong di Vietnam, sungai bawah tanah di Yucatan (Meksiko), sungai bawah tanah di Gua Pindul (Filipina).
            Kepada sekian banyak kasus, suatu sungai dengan cara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan tubuh air yang lain. Lewat sungai yakni trik yg biasa bagi air hujan yg turun di daratan buat mengalir ke laut atau tampungan air yg agung seperti danau. Sungai terdiri dari sekian banyak bidang, bermula dari mata air yg mengalir ke anak sungai. Sekian Banyak anak sungai dapat bergabung utk menempa sungai penting. Aliran air umumnya berbatasan bersama saluran bersama basic & tebing disebelah kiri & kanan. Pengujung sungai di mana sungai berjumpa laut dikenali yang merupakan muara sungai.
          
            Kemanfaatan paling besar satu buah sungai yakni buat irigasi pertanian, bahan baku air minum, sbg saluran pembuangan air hujan & air limbah, bahkan sebenarnya potensial buat dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia dikala ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).

Menurut jumlah airnya :
1.     Sungai permanen - ialah sungai yg debit airnya sepanjang th relatif terus. Sampel sungai kategori ini ialah sungai kapuas, kahayan, barito, & mahakam di kalimantan, sungai musi & sungai indragiri di sumatra.
2.    Sungai periodik - yakni sungai yg terhadap diwaktu periode hujan airnya tidak sedikit, sedangkan kepada periode kemarau airnya sedikit. Sample sungai kategori ini tidak sedikit terdapat di pulau jawa, contohnya bengawan solo & sungai opak di jawa tengah, sungai progo & sungai code di daerah special yogyakarta, juga sungai brantas di jatim.
3.     Sungai intermittent atau sungai episodik - ialah sungai yg mengalirkan airnya terhadap masa penghujan, sedangkan terhadap periode kemarau airnya kering. Sample sungai kategori ini merupakan sungai kalada di pulau sumba & sungai batanghari di sumatra.
4.     Sungai ephemeral - ialah sungai yg ada airnya cuma kepada waktu periode hujan. Kepada hakekatnya, sungai type ini nyaris sama dgn type episodik, cuma saja kepada masa hujan sungai type ini airnya belum pasti tidak sedikit.

Menurut genetiknya :
1.      Sungai konsekwen ialah sungai yg arah alirannya sejalan dgn kemiringan lereng.
Sungai subsekwen adalah sungai yg aliran airnya tegak lurus dgn sungai konsekwen.

2.    Sungai obsekwen adalah anak sungai subsekwen yg alirannya berlawanan arah bersama sungai konsekwen.
3.      Sungai insekwen merupakan sungai yg alirannya tak rutin atau terikat oleh lereng daratan.
4.   Sungai resekwen ialah anak sungai subsekwen yg alirannya sejalan bersama sungai konsekwen.
5.   Sungai andesen merupakan sungai yg kebolehan erosi ke dalamnya bisa mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yg dilalui.
6.    Sungai anaklinal yakni sungai yg arah alirannya mengalami perubahan sebab tak bisa mengimbangi pengangkatan lapisan batuan.

Menurut sumber airnya :

1.  Sungai hujan ialah sungai yg berasal dari air hujan. Tidak Sedikit dijumpai di Pulau Jawa & kawasan Nusa Tenggara.
2.  Sungai gletser ialah sungai yg berasal dari melelehnya es. Bnyak dijumpai di negara-negara yg beriklim dingin, seperti Sungai Gangga di India & Sungai Rhein di Jerman.
3.   Sungai campuran adalah sungai yg berasal dari air hujan & lelehan es. Bakal dijumpai di Papua, misalnya Sungai Digul & Sungai Mamberamo.


Manajemen Sungai
1.      Sungai paling sering dikendalikan atau dikontrol agar lebih berguna atau mengurangi resiko negatifnya kepada aktivitas manusia.
2.    Bendung & Bendungan dibangun buat mengontrol aliran, menaruh air atau membuahkan energi.
3.      Tanggul dibuat buat mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
Kanal-kanal dibuat utk menghubungkan sungai-sungai buat mentransfer air ataupun navigasi
4.   Tubuh sungai bakal dimodifikasi buat meningkatkan navigasi atau diluruskan utk meningkatkan rerata aliran.

            Manajemen sungai adalah gerakan yg berkelanjutan, sebab sungai condong utk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yg dikeruk dapat kembali mendangkal, mekanisme pintu air dapat memburuk seiring kala berlangsung, tanggul-tanggul & bendungan teramat bisa jadi mengalami rembesan atau kegagalan yg dahsyat akibatnya. Keuntungan yg dicari dalam manajemen sungai lebih sering "impas" apabila di bandingkan bersama biaya-biaya sosial ekonomis yg dikeluarkan dalam mitigasi dampak tidak baik dari manajemen yg bersangkutan. Juga Sebagai sampel, di sekian banyak bidang negeri berkembang, sungai sudah dikungkung dalam kanal-kanal maka dataran banjir yg datar bakal bebas & dikembangkan. Banjir akan menggenangi pola pembangunan tersebut maka dibutuhkan budget tinggi, & lebih sering makan korban jiwa.
            Tidak Sedikit sungai sekarang ini makin dikembangkan juga sebagai wahana konservasi habitat, sebab sungai termasuk juga utama buat bermacam macam tanaman air, ikan-ikan yg bermigrasi & menetap, pula budidaya tambak, burung-burung, & sekian banyak tipe mamalia.
Resiko ekploitasi berlebihan terhadap ekosistem sungai
            Eksploitasi dalam Kamus Gede Bahasa Indonesia mempunyai arti "pengusahaan; pendayagunaan; pemanfaatan utk keuntungan sendiri"; "pengisapan"; "pemerasan (tenaga manusia)". Eksploitasi dalam bahasa Inggris (exploitation) berarti "politik pemanfaatan yg dengan cara sewenang-wenang atau terlampaui berlebihan kepada sebuah subyek, cuma utk keperluan ekonomi semata-mata tidak dengan mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan, juga kompensasi kesejahteraan." Eksploitasi berlebihan berlangsung disaat sumber daya yg dimakan sudah berada terhadap tingkat yg tak berkelanjutan.
            Tak cuma ekosistem darat yg sanggup mengalami eksploitasi berlebihan. Ekosistem akuatik seperti laut, sungai, danau, & perairan yang lain akan mengalami elemen yg mirip. Eksploitasi sumber daya akuatik akan berupa penangkapan organisme laut dengan cara berlebihan. Penangkapan organisme laut (seperti ikan mengonsumsi ataupun ikan hias) & pengambilan terumbu karang sanggup menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan di ekosistem laut
            Organisme yg beraneka ragam hidup di terumbu karang. Tetapi, terumbu karang begitu rapuh kepada kerusakan lantaran pertumbuhannya lambat, enteng terganggu, & cuma hidup terhadap perairan yg dangkal, hangat, & bersih.
Terumbu karang cuma bisa hidup kepada perairan dgn suhu 18 — 30 °C. Kenaikan suhu segede 1 °C dari batas maksimum sanggup menyebabkan kerusakan terumbu karang. Rusaknya terumbu karang bakal menyebabkan hilangnya ruang tinggal bagi organisme yg ada kepada ekosistem terumbu karang.
Ancaman lain yg bisa mengganggu ekosistem perairan ialah pemakaian ekosistem perairan sbg daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan bisa dikatakan sbg eksploitasi lantaran seandainya daerah wisata tersebut tak dikelola bersama balk sehingga bakal mengganggu keberadaan organisme yg ada di ekosistem tersebut. Sbg sample, daerah wisata pantai di Bali atau wilayah Jakarta bidang utara yg ekosistem alaminya sudah terganggu oleh kegiatan manusia yg berlebihan. Ke-2 pantai tersebut sudah tercemar oleh sampah yg dibuang visitor ruang wisata tersebut.



Posting Komentar

0 Komentar