Lestari Alam

Saya tidak pandai menulis, semoga apa yang saya tuliskan di sini memberi manfaat. Pemanasan global saat ini semakin digaungkan oleh para pakar alam, mulai dari mencairnya es di puncak tertinggi di Papua, adanya gelombang panas yang sekarang melanda Amerika, sampai ke diperjualbelikannya hutan sebagai paru-paru dunia. Semua menunjukkan indikasi tanda-tanda meningkatnya pemanasan global dan kegelisahan sekian persen orang akah keberlangsungan kelestarian alam.
Banyak cara-cara hebat mulai dilakukan. Sekarang mulai banyak dikembangkan yang namanya bahan bakar nabati yang non fosil. Berbagai seminar dan konferensi dilakukan untuk menekan pemanasan global ini.
Sementara saya memilih cara sederhana untuk saya sendiri. Mungkin bukan cara yang hebat, tapi jika dilakukan oleh semua, maka bisa mencapai hasil yang hebat. Mulailah dari rumah. Menanam 2 pohon di rumah masing-masing otomatis akan menambah oksigen paling tidak untuk penghuni rumah itu sendiri. Menampung air hujan dalam sumur resapan akan membantu ketersediaan air dalam tanah. Tidak menggunakan tissue, membantu untuk mengurangi penebangan pohon, gunakan saputangan atau lap yang bisa digunakan berulang kali. Memisahkan sampah organik dan mengolahnya menjadi kompos, akan membantu 2 pohon yang kita tanam tadi tercukupi unsur haranya. Gunakan tas kain ketika berbelanja sehingga mengurangi sampah tas plastik yang untuk mengurainya butuh ratusan tahun. Kebiasaan jaman dulu orang tua kita ketika membeli makanan jadi, bisa ditiru, bawa rantang atau wadah sendiri, sehingga kita tak perlu menggunakan sterofoam yang beracun itu, tak perlu menggunakan kantong plastik yang jelas tak sehat ketika dicurahi sop panas.. (terutama nih untuk anak kost.. saya juga mengalami)..
Hasilnya memang tidak instan. Dan ini yang menjadi ganjalan, karena jaman sekarang adalah jaman instan, butuh cepat. Sementara alam lebih arif, karena alam itu pasti. Alam pasti mengembalikan apa yang sudah timpang.
Jika saja kita semua bisa melakukan hal sederhana di atas, biaya untuk seminar dan konferensi bisa dialihkan untuk hal lain.. Masa depan alam lestari menjadi warisan anak cucu kita..
Salam lestari.

Posting Komentar

1 Komentar